Domba Garut Jadi Model di Festival ternak Ciamis 2016
Garut Toleran - SUASANA Lapangan Mandala, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis , Rabu, 19 Oktober 2016, tampak meriah. Satu per satu domba Garut berukuran besar yang didandani berbagai aksesoris berjalan anggun di karpet merah yang di hamparkan di tengah lapangan.
Bak peragawati, domba garut berjalan anggun. Sesekali ada yang nakal, meronta-ronta hingga membuat repot dua orang pendampingnya. Selain domba garut, ada seekor domba jenis peranakan etawa berukuran sangat besar, dengan teliga panjang, mendai pusat perhatian warga yang mengelilingi lapangan.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda Festival Ternak Ciamis 2016 yang digelar Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Ciamis. Sebelumnya pesta kalangan peternak ini bernama Pesta Patok Peternak Ciamis. Ratusan ternak mulai unggas, domba, kambing, kerbau, sapi, termasuk kelinci dan berbagai makanan olahan seperti telur asin organik, nugget ayam, yoghurt dan lainnya ikut dipamerkan.
Berbeda dengan Pesta patok yang selalu menyuguhkan adu ketangkasan domba, kali ini kegiatan tersebut ditiadakan. Meski pun secara resmi tidak ada adu ketangkasan, beberapa pemilik memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengadu dombanya.
Adu ketangkasan yang digantikan dengan aksi fashion show domba garut itu menarik perhataian. Layaknya model, satu per satu domba yang didampingi dua pendamping, berjalan di atas catwalk karpet merah .
"Sebenarnya lebih menarik adu ketangkasan, dibandingkan fashion show. Kami juga sengaja datang, berharap dapat melihat adu ketangkasan. Daripada tidak ada kegiatan, fashioshow juga cukup menarik," ungkap Dadang (35) warga Rancah.
Penggemar domba garut tersebut, mengaku baru sekali melihat kegiatan tersebut. Meski pun cukup terkesan, dia mengaku merasa ada hal yang hilang. "Saat Pesta Patok yang selalu dinanti adalah adu ketangkasan domba," ujarnya.
Terpisah Asep , salah seorang peternak domba yang tergabung dalam Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Cabang Ciamis, mengungkapkan beberapa kali mengikuti fashion show domba garut. Diakui kegiatan tersebut belum begitu memasyarakat, sehingga banyak yang tetap menanti ada adu ketangkasan saat pesta temu peternak.
Lebih lanjut, Asep mengatakan, pemeliharaan domba garut berbeda dengan domba biasa. Selain harus dilakukan intensif, domba garut membutuhkan perhatian ekstra. Di antaranya menyangkut ransum makanan sampai penambah vitamin.
"Agar selalu sehat, harus mendapat perawatan intensif. Mulai memandikan, perawatan tanduk agar lebih kuat, perawatan bulu. Soal makanan juga harus dijaga. Apabila ada yang diabaikan, pasti penampilan dan fisiknya tidak akan kuat," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin menyambut baik Festival ternak Ciamis yang juga mernampilkan fashion show untuk menggantikan adu ketangkasan. Kegiatan tersebut dapat menjadi salah satu tolok ukur perkembangan peternak di tatar galuh Ciamis.
"Selain sapi rancah, ada juga ayam sentul yang merupakan plasma nutfah Ciamis yang memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Sesama peternak , dapat saling bertukar pengalaman," tutur Iing.
Dia juga mengungkapkan ada domba garut yang dipelihara peternak Ciamis bahkan menyabet juara pertama nasional di Bogor. Domba garut warna putih dengan tanduk utih kombinasi hitam, yang diberi nama Panglima, mampu mengalahkan domba dari daerah lain.
"Kami ikut bangga dengan prestasi tersebut. Tentunya hal itu tidak diraih secra instan, akan tetapi melalui melalui usaha keras, disiplin serta pemelihraan intensif. Potensi Ciamis masih sangat besar untuk dikembangkan," katanya.
pikiran-rakyat.com
Bak peragawati, domba garut berjalan anggun. Sesekali ada yang nakal, meronta-ronta hingga membuat repot dua orang pendampingnya. Selain domba garut, ada seekor domba jenis peranakan etawa berukuran sangat besar, dengan teliga panjang, mendai pusat perhatian warga yang mengelilingi lapangan.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda Festival Ternak Ciamis 2016 yang digelar Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Ciamis. Sebelumnya pesta kalangan peternak ini bernama Pesta Patok Peternak Ciamis. Ratusan ternak mulai unggas, domba, kambing, kerbau, sapi, termasuk kelinci dan berbagai makanan olahan seperti telur asin organik, nugget ayam, yoghurt dan lainnya ikut dipamerkan.
Berbeda dengan Pesta patok yang selalu menyuguhkan adu ketangkasan domba, kali ini kegiatan tersebut ditiadakan. Meski pun secara resmi tidak ada adu ketangkasan, beberapa pemilik memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengadu dombanya.
Adu ketangkasan yang digantikan dengan aksi fashion show domba garut itu menarik perhataian. Layaknya model, satu per satu domba yang didampingi dua pendamping, berjalan di atas catwalk karpet merah .
"Sebenarnya lebih menarik adu ketangkasan, dibandingkan fashion show. Kami juga sengaja datang, berharap dapat melihat adu ketangkasan. Daripada tidak ada kegiatan, fashioshow juga cukup menarik," ungkap Dadang (35) warga Rancah.
Penggemar domba garut tersebut, mengaku baru sekali melihat kegiatan tersebut. Meski pun cukup terkesan, dia mengaku merasa ada hal yang hilang. "Saat Pesta Patok yang selalu dinanti adalah adu ketangkasan domba," ujarnya.
Terpisah Asep , salah seorang peternak domba yang tergabung dalam Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Cabang Ciamis, mengungkapkan beberapa kali mengikuti fashion show domba garut. Diakui kegiatan tersebut belum begitu memasyarakat, sehingga banyak yang tetap menanti ada adu ketangkasan saat pesta temu peternak.
Lebih lanjut, Asep mengatakan, pemeliharaan domba garut berbeda dengan domba biasa. Selain harus dilakukan intensif, domba garut membutuhkan perhatian ekstra. Di antaranya menyangkut ransum makanan sampai penambah vitamin.
"Agar selalu sehat, harus mendapat perawatan intensif. Mulai memandikan, perawatan tanduk agar lebih kuat, perawatan bulu. Soal makanan juga harus dijaga. Apabila ada yang diabaikan, pasti penampilan dan fisiknya tidak akan kuat," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin menyambut baik Festival ternak Ciamis yang juga mernampilkan fashion show untuk menggantikan adu ketangkasan. Kegiatan tersebut dapat menjadi salah satu tolok ukur perkembangan peternak di tatar galuh Ciamis.
"Selain sapi rancah, ada juga ayam sentul yang merupakan plasma nutfah Ciamis yang memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Sesama peternak , dapat saling bertukar pengalaman," tutur Iing.
Dia juga mengungkapkan ada domba garut yang dipelihara peternak Ciamis bahkan menyabet juara pertama nasional di Bogor. Domba garut warna putih dengan tanduk utih kombinasi hitam, yang diberi nama Panglima, mampu mengalahkan domba dari daerah lain.
"Kami ikut bangga dengan prestasi tersebut. Tentunya hal itu tidak diraih secra instan, akan tetapi melalui melalui usaha keras, disiplin serta pemelihraan intensif. Potensi Ciamis masih sangat besar untuk dikembangkan," katanya.
pikiran-rakyat.com
Tidak ada komentar