573 Hektare Sawah di Garut Alami Kekeringan
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Garut, Tatang Hidayat, mengatakan dari 573 hektare sawah yang kekeringan, sebanyak 435 hektare di antaranya mengalami kekeringan ringan, 98 hektare mengalami kekeringan sedang, dan 40 hektare sawah mengalami kekeringan tingkat berat.
"Belum dilaporkan adanya sawah yang mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan. Kebanyakan kekeringannya masih dalam tingkat ringan dan semoga dapat ditanggulangi dengan baik," kata Tatang, Kamis (2/7).
Kekeringan ini, katanya, dialami oleh 221 desa di 37 kecamatan di Kabupaten Garut. Kecamatan yang mengalami kekeringan terparah di antaranya Kecamatan Malangbong, Selaawi, Cibatu, dan Cibiuk.
Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi kekeringan ini, katanya, dengan cara memompa air dari sungai dan disalurkan ke sawah yang mengalami kekeringan. Hal ini di antaranya telah dilakukan di Kecamatan Pameungpeuk dan Cikelet dengan memompa air dari Sungai Cilauteureun.
"Cara kami satu-satunya terhadap sawah tadah hujan adalah dengan mencari sumber air terdekat dan mengalirkannya melalui pompa ke sawah. Sedangkan untuk yang saluran irigasinya surut, diberlakukan sistem giliran," katanya.
Seperti yang dilakukan di Saluran Irigasi Cipalebuh, katanya, petugas mengatur atau membagi-bagi penyaluran air yang kian menyurut secara merata. Secara bergiliran, sawah-sawah warga mendapat pasokan air dalam jumlah terbatas.
Berdasarkan informasi yang diterimanya dari Badan Meteorologi dan Geofisika, musim kemarau di Kabupaten Garut diperkirakan akan berakhir pada September 2015.
Diharapkan setelahnya, debit air di saluran irigasi dan sawah kembali meningkat sehingga kekeringan tidak berkelanjutan.
"Diperkirakan tahun ini dampak kekeringannya lebih besar dari tahun lalu, tapi masih di bawah angka 2.000 hektare. Kekeringan tahun ini dibantu dengan hujan yang turun di bulan Juni," ucap Tatang.
Selain sawah padi, tutur Tatang, sejumlah ladang jagung dan kedelai pun mengalami kekeringan. Kebanyakan hal ini dialami di Garut kawasan utara dan selatan karena lokasinya yang berjauhan dengan sumber air.
sumber: tribunjabar
Tidak ada komentar