Cara Penanaman di Garut Hilangkan Fungsi Pemeliharaan Hutan dan Air
Garut Toleran - Pemerintah pusat masih menyadari adanya salah cara penanaman yang dilakukan pemerintah daerah. Padahal, cara tanam yang dilakukan akan berdampak pada perekonomian dan kehidupan generasi selanjutnya.
Direktur Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Tunggul Imam Panudju mengatakan, masyarakat pegunungan di Garut dan Wonosobo lebih memilih tanaman musiman dibandingkan dengan tanaman keras.
Menurut Tunggul, cara cocok tanaman kedua wilayah tersebut nantinya berdampak pada visi misi pemerintah yang ingin menyelamatkan hutan dan juga air. Kedua hal itu menjadi titik kehidupan masyarakat di kemudian hari.
"Satu sisi itu bukan hanya Garut, tetapi di Wonosobo juga, ini masalah sudah lama dilakukan. Sekarang kita bernegoisasi apakah bisa dengan tanaman yang lain," kata Tunggul di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Tunggul menjelaskan, penanaman tanaman buah musiman tentunya menghilangkan fungsi utama pemeliharaan hutan dan juga air. Apalagi saat ini Pulau Jawa dapat dikatakan sudah memasuki zona krisis air.
"Masalahnya itu, mereka menaman apa yang sudah menjadi turun temurun," tandasnya. (okezone)
Direktur Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Tunggul Imam Panudju mengatakan, masyarakat pegunungan di Garut dan Wonosobo lebih memilih tanaman musiman dibandingkan dengan tanaman keras.
Menurut Tunggul, cara cocok tanaman kedua wilayah tersebut nantinya berdampak pada visi misi pemerintah yang ingin menyelamatkan hutan dan juga air. Kedua hal itu menjadi titik kehidupan masyarakat di kemudian hari.
"Satu sisi itu bukan hanya Garut, tetapi di Wonosobo juga, ini masalah sudah lama dilakukan. Sekarang kita bernegoisasi apakah bisa dengan tanaman yang lain," kata Tunggul di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Tunggul menjelaskan, penanaman tanaman buah musiman tentunya menghilangkan fungsi utama pemeliharaan hutan dan juga air. Apalagi saat ini Pulau Jawa dapat dikatakan sudah memasuki zona krisis air.
"Masalahnya itu, mereka menaman apa yang sudah menjadi turun temurun," tandasnya. (okezone)
Tidak ada komentar