Auto News

some_text

Breaking News

Empat Pengelola Wisata di Pegunungan Darajat Garut Jadi Tersangka

Garut Toleran - Polda Jabar menetapkan empat perusahaan yang mengelola tempat wisata di pegunungan Darajat Kabupaten Garut. Mereka diduga melakukan alih fungsi lahan serta pelanggaran kerusakan hutan lindung di hulu Sungai Cimanuk. Kerusakan lingkungan tersebut diduga menjadi penyebab banjir bandang Garut beberapa waktu lalu.

"Ada empat korporasi yang jadi tersangka. Keempatnya merupakan perusahaan tempat wisata," kata Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (30/12/2016).

Menurut Yusri, penetapan status tersangka ini sudah sejak dua minggu lalu. Ditanya soal identitas perusahaan dimaksud, Yusri belum bersedia membeberkan karena pihak kepolisian masih mengembangkan penelusuran perkara.

"Tempat wisata itu dibangun di atas lahan yang dilarang. Hukumannya bisa saja dibekukan izinnya," ucap Yusri.

Pada 6 Oktober 2016 lalu, Ditreskrimsus Polda Jabar memanggil enam pengelola kawasan wisata yang berlokasi di pegunungan Darajat, Kabupaten Garut. Selain pemilik wisata, penyidik turut memeriksa kepala dinas di lingkungan Pemkab Garut, perusahaan BUMD serta BUMN, dan pemilik kebun yang menggunakan lahan hutan lindung di sejumlah titik hulu Sungai Cimanuk. Mereka menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

Lebih lanjut Yusri menuturkan, tidak menutup kemungkinan pemilik tempat wisata ini berurusan dengan hukum. "Kita nanti masuk kepada pemilik-pemiliknya," ujar Yusri.

Selain penetapan tersangka untuk pihak korporasi, Yusri mengatakan, pihaknya menyelisik dugaan tindak pidana korupsi berkaitan pelanggaran alih fungsi lahan hutan lindung. "Ada dua yang masih kita lidik soal dugaan korupsi. Apakah ada pembayaran retribusi yang diterima pemda? Mereka di lokasi itu kan enggak boleh, tetapi dikeluarkan izinnya. Nah hal tersebut yang tengah kita lidik," ucap Yusri.

Selasa, 20 September 2016, banjir bandang menerjang sejumlah daerah di Sebanyak 34 orang tewas akibat bencana ini dan 19 orang masih hilang. (detik)

Tidak ada komentar