Auto News

some_text

Breaking News

Pencinta Alam Tasikmalaya Turut Prihatin Kondisi Hulu Cimanuk

Garut Toleran - Kondisi lahan hulu Sungai Cimanuk yang kritis mengundang keprihatinan para pencinta alam dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Keprihatinan tersebut membuat sejumlah komunitas pencinta alam Tasikmalaya seperti Khaniwata Universitas Siliwangi dan juga anggota Federasi Arung Jeram Indonesia Kabupaten Tasikmalaya turut serta dalam gerakan 1000 tanam pohon di Hulu Cimanuk, di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Sabtu, 18 Maret 2017.

Sekretaris FAJI Kabupaten Tasikmalaya Nanang menuturkan, keprihatinan mereka beralasan karena lahan kritis di hulu Sungai Cimanuk telah memorakporandakan Kabupaten Garut, September 2016 lalu. Itu sebabnya, budaya melestarikan kembali tanaman di kawasan resapan air di hulu Sungai Cimanuk harus terus dibudayakan.

"Kondisi karakter Sungai Cimanuk kami tahu betul, dari atas sampai bawah tahu. Perkembangan kerusakannya juga tahu. Lahan kritis tidak bisa dibiarkan, butuh pelestarian dari semua pihak," ucap Nanang kepada "PR".

Kerusakan Sungai Cimanuk, kata Nanang, tak hanya terjadi karena alih fungsi lahan di hulu Cimanuk. Pembuangan limbah juga menjadi penyebab kerusakan dalam waktu panjang. "Mungkin kalau lahan kritis dampaknya langsung, kalau limbah dampaknya panjang. Perlu ada kepedulian dari pemerintah agar aktivitas pembuangan limbah ke sungai dapat dikurangi. Berbicara sungai itu harus ditangani secara komprehensif dari hulu ke hilir," kata Nanang.

Salah seorang anggota pendidikan dan latihan Khaniwata Universitas Siliwangi Jejen Zaenal Hilmi, juga mengemukakan keprihatinannya terkait kondisi Hulu Cimanuk. Hilmi menilai kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk menanami kembali lahan kritis masih rendah. "Di Garut lihat saja, lahan-lahan di dataran tinggi jadi lahan perkebunan, banyak lahan tandus. Jadi tidak ad penyangga air, yang berakibat fatal salah satunya bencana banjir bandang," ucap Hilmi.

Melalui penanaman pohon di lahan kritis hulu Sungai Citanduy, Hilmi dan anggota Khaniwata lainnya berharap gerakan menanam pohon bisa dibudayakan di masyarakat. Tidak hanya di Garut, tetapi juga di kota lainnya. "Masyarakat harus punya kesadaran tinggi terhadap lingkungan, tanpa kesadaran gimana kita memelihara lingkungan. Selain itu pemerintah juga harus punya gerakan nyata untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan," kata Hilmi. (pikiran-rakyat)

Tidak ada komentar