Upacara HUT PGRI di Bawah Guyuran Hujan
Garut Toleran - Masuknya musim hujan, upacara peringatan hari guru di kabupaten Garut terpaksa dirayakan dalam cuaca mendung. Salah satunya di lapangan upacara Sekolah Dasar Negeri I Pakenjeng Jalan Raya Garut-Bungbulang Desa Depok Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut, para guru rela mengikuti upacara HUT PGRI dan Hari Guru Nasional di bawah guyuran hujan.
Dalam sambutannya, Inspektur Upacara Camat Pakenjeng Asep Giri Daya mengatakan, sejak kelahirannya 100 hari setelah kemerdekaan RI, para guru terus gigih berjuang mencerdaskan bangsa, mengisi kemerdekaan dalam Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kini di era digital, PGRI sebagai organisasi profesi, siap melakukan transformasi perubahan sebagai kekuatan moral intelektual yang terus menerus mengajak dan mendorong seluruh pengurus dan anggotanya untuk belajar," ujarnya.
Ia mengakui, peran Guru sangat penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga tidak perlu adanya dikotomi antara guru muda dan tua termasuk guru PNS dan honorer.
"Kami sangat berterima kasih sekali kepada seluruh Sukwan dan Guru Honorer yang telah mengabdikan dirinya untuk kemajuan pendidikan di Pakenjeng yang terdiri atas 13 Desa dengan kontur alamnya yang berbukit dan sulit," ujarnya. (liputan6)
Dalam sambutannya, Inspektur Upacara Camat Pakenjeng Asep Giri Daya mengatakan, sejak kelahirannya 100 hari setelah kemerdekaan RI, para guru terus gigih berjuang mencerdaskan bangsa, mengisi kemerdekaan dalam Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kini di era digital, PGRI sebagai organisasi profesi, siap melakukan transformasi perubahan sebagai kekuatan moral intelektual yang terus menerus mengajak dan mendorong seluruh pengurus dan anggotanya untuk belajar," ujarnya.
Ia mengakui, peran Guru sangat penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga tidak perlu adanya dikotomi antara guru muda dan tua termasuk guru PNS dan honorer.
"Kami sangat berterima kasih sekali kepada seluruh Sukwan dan Guru Honorer yang telah mengabdikan dirinya untuk kemajuan pendidikan di Pakenjeng yang terdiri atas 13 Desa dengan kontur alamnya yang berbukit dan sulit," ujarnya. (liputan6)
Tidak ada komentar