Doa Jamaah Haji untuk Korban Bencana Garut
Garut Toleran - Seorang jamaah haji dari Kelompok Terbang (Kloter) 37 Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS 37) berniat memanjatkan doa untuk warga Garut, Jawa Barat yang sedang dilanda bencana banjir di Raudlah, Madinah.
Seperti diketahui, bencana banjir bandang tengah melanda Garut, Jawa Barat, hingga menyebabkan puluhan nyawa melayang. "Saya akan berusaha ke Raudhah. Saya berangkat dari Indramayu tapi asli saya dari Garut.
Sekarang Garut kenamusibah. Insya Allah, saya akan mendoakan yang meninggal dunia korban musibah. Insya Allah akan mendoakan di Raudhah," kata Aep Saiful Rahmah, salah seorang anggota jamaah haji Kloter 37 di Makkah, Kamis (22/9) waktu setempat.
Ditemui menjelang keberangkatannya ke Madinah, Aep dengan didampingi istrinya, Sya rifah, mengemukakan niat kuatnya tersebut mengingat untuk bisa berdoa di Raudhah atau salah satu sudut di Masjid Nabawi, dekat Makam Nabi Muhammad SAW, bukan hal yang mudah.
Hampir seluruh jamaah ingin memiliki kesempatan berdoa di tempat itu sehingga antrean di tempat yang ditandai dengan karpet berwarna hijau itu tak pernah putus.
Raudhah memang di percaya sebagai tempat mustajabah untuk berdoa. Selain ingin berdoa di Raudhah, Saiful dan Syarifah juga berniat untuk menyelesaikan prosesi Arbain atau shalat 40 waktu tanpa putus di Masjid Nabawi.
Banjir bandang yang terjadi di Garut pada awal pekan ini telah menewaskan 23 jiwa. Ra tus an orang yang mengungsi di Au la Makorem 062 Taru manegara mulai diserang penyakit. Selain banjir bandang di Garut, bencana tanah longsor melanda Sumedang. Ratusan orang masih berada di pengungsian ka rena rumahnya terkena tanah longsor.
Sementara itu, Tarmudi, ja maah rombongan satu JKS 37, mengaku kesempatan ke Madi nah dan menjalankan ibadah di Masjid Nabawi adalah pengalaman yang tak akan dilupakan nya. Ia mengaku beruntung hanya perlu menunggu lima tahun untuk berhaji, sementara tetangganya yang sama-sama mendaftar pada 2011 harus menunggu tujuh tahun.
"Hanya beda bulan, saya daftar Maret, dia akhir tahun. Kalau daftar tahun kemarin bahkan sudah 16 tahun," katanya.
Berangkat bersama istri dan ibu mertuanya, Tarudi juga mengapresiasi layanan haji tahun ini yang dinilainya memuaskan dan memudahkan jamaah haji.
"Hotelnya bagus. Katering dan busnya juga nyaman. Lalu mau ke Masjid al-Haram gam pang ada bus 24 jam yang enak, tinggal kuat tidak saja badannya," katanya. Ia juga bersyukur ketika ibu mertuanya yang mengalami gangguan pernapasan memperoleh pelayanan yang baik.
"Ta dinya sempat bingung, bagai mana wukufnya karena lima hari sebelum wukuf dirujuk ke klinik, tapi alhamdulillah ada fasilitas safari wukuf. Sudah diuruskan petugas," kata dia.
Menurut dia, kini ibu mertuanya yang berusia 80 tahun telah cukup sehat untuk ikut ke Madinah. "Waktu umrah wajib masih bisa sendiri. Setelah itu, kelelahan," katanya seraya berha rap sang ibu mertua mampu menyelesaikan Arbain.
Sumber: antaranews
Tidak ada komentar