Duka Elis yang Kehilangan 5 Anggota Keluarga Akibat Banjir Garut
Banyak kerugian yang dialami warga akibat bencana kali ini, baik dari segi materi, psikis bahkan rasa sedih sekalipun, bercampur aduk di benak para warga korban banjir bandang.
Salah satunya Elis (45) warga Sukapadang, Kabupaten Garut. Banjir bandang telah menyeret lima anggota keluarganya. Elis bercerita kalau sebelum kejadian banjir, neneknya sempat diajak untuk tinggal di Lapang Paris. Daerah tersebut salah satu yang terkena dampak banjir bandang dari Sungai Cimanuk.
Elis sempat menolak ajakan tersebut. Karena lokasi kediaman neneknya berada tepat di pinggir aliran sungai. Neneknya biasa dipanggil Ma Oyoh.
"Ma Oyoh ngajak buat tinggal di sana (Lapanga Paris) karena di sana ramai, terus saya bilang 'Ah moal, sieun caah didieu mah paraeh engke (Tidak mau, takut meluap nanti pada meninggal)," tutur Elis di Lapang Paris, Minggu (25/9/2016).
Tak disangka-sangka pada Selasa 20 September 2016 malam, tepatnya pada pukul 24.00 WIB air Sungai Cimanuk menumpas habis rumah warga. Tak pernah terpikir sebelumnya kalau air sungai benar-benar akan meluap ke permukaan. Perkataan yang ia lontarkan hanya sebuah candaan. Bahkan neneknya sempat membantah ucapan Elis jika hal itu tidak akan terjadi.
"Waktu itu enggak sengaja, tapi ternyata perkataan itu jadi kenyataan," lanjutnya.
Elis terhindar dari bencana banjir bandang. Ia memilih tinggal di Sukapadang saat kejadian. Namun nahas lima keluarganya yang saat itu sedang tinggal di Lapang Paris menjadi korban banjir bandang.
"Lima anggota keluarga saya hilang semuanya terseret air banjir," kata dia.
Ketika mendengar kabar banjir bandang malam itu, esok paginya Elis bersama anggota keluarga lainnya langsung mendatangi lokasi Lapang Paris untuk mengecek kondisi di sana. Namun apa yang dilihat ternyata air banjir sudah meluluh lantakkan dan merendam lokasi tersebut. Rumah-rumah tersapu terjangan air sungai.
Meskipun tiga orang anggota keluarganya telah ditemukan, namun Elis masih menunggu dua anggota keluarga lainnya yang masih hilang. Kini Elis menaruh harapan di pundak tim SAR yang masih mencari para korban yang hilang.
"Saya penasaran saja dan masih nunggu kabar baik soal keluarga saya yang masih hilang," ujarnya.
Meskipun dalam keadaan sedih dan terpukul, Elis mencoba tetap tegar. Dirinya melihat banyak puing-puing bangunan yang rusak termasuk rumah neneknya. Setiap hari sejak kejadian terjadi, Elis selalu mendatangi lokasi Lapang Paris.
Bagaimanapun kondisi keluarganya nanti saat ditemukan akan diterima dengan ikhlas. Yang terpenting saat ini adalah jasad keluarganya bisa ditemukan, dan dimakamkan seperti tiga anggota keluarga lainnya. Rasa optimis menyelimuti Elis kalau tim SAR masih bisa menemukan seluruh korban yang hilang.
"Insya Allah masih tiasa kapendak (ketemu), saya percaya kepada petugas yang ada di sini dan tetap optimis bisa ditemukan," pungkasnya.
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar