Warga Cigawir Garut Terbiasa Makan Nasi Singkong

Garut Toleran - Banyak hal yang bisa dilakukan bagi warga di daerah kering yang hanya bisa menanam padi setahun sekali. Sehingga perlu adanya pengolahan nasi dengan bahan alternatif lainnya seperti singkong. Walaupun sejauh ini Kecamatan Selaawi, Garut, belum tercatat sebagai daerah yang mengalami rawan pangan akibat kekeringan, tetapi sebagai upaya pemamfaatan singkong yang semula sebagai bahan makanan cemilan, kini diolah menjadi bahan makanan pokok (nasi).

Singkong pun Bisa Dibuat Nasi, Paling Mantap Disajikan Dengan Opor Jantung Pisang
(FokusJabar/Tasdik)

Seperti diutarakan Ai Rusmini sebagai ketua penggerak PKK Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, singkong tumbuh baik di daerahnya sehingga hampir seluruh warga memiliki tanaman singkong baik di kebun maupun di pekarangan rumah.

” Ternyata singkong bisa juga dibuat menjadi makanan pokok, pengganti nasi beras dan memang di daerah Cigawir sudah lama singkong dijadikan nasi “, ujarnya, Kamis (28/5/2015) kepada FOKUSJABAR.com.

Entah apa lasannya singkong dijadikan bahan utama untuk membuat nasi, hanya saja berdasarkan pengalaman, nasi singkong sama denga nasi pada umumnya, agar santapan nasi singkong lebih mantap, maka dipilih berbagai jenis olahan lainnya sebagai pengiring seperti, opor jantung, sayur lempong, pecel lele, serta jenis masakan lainnya.

” Ternyata, opor jantung merupakan yang sangat cocok untuk pengiring santapan nasi singkong, ” ungkap Ai.

Lanjut Ai, untuk mengolah singkong jadi nasi sangatlah mudah, dan semua warga baik yang ada di Cigawir maupun daerahnya bisa melakukannya. Mula-mula singkong dikupas, kemudian dijemur hingga kering, lalu ditumbuk, setelah halus, lalu di kukus hingga matang.

“Jadilah nasi singkong, tinggal ditambah, parutan kelapa, disajikan bareng opor jantung pisang, pecel lele, sayur lompong atau atau jenis pasakan lainnya, ” ucapnya.

Selain nasi singkong ternyata terdapat nasi lainnya yang bisa diolah diantaranya, nasi jagung dan nasi oyek.

“Caranyapun sangat mudah dan warga disini sudah bisa mengolah makanan tersebut, ” pungkas Ai.



sumber: fokusjabar